Perasaan Tak Kasat Mata

Entah mengapa Perasaan tak kasat mata itu kembali menyapaku
Membuka ruang kemanusiaan yang tadinya ingin ku kubur dan ku bangkitkan di jauh hari
Mencibirku mengoyahkan tonggak ketegasan
Merasuki alam bawah sadar dengan kelembutan
Tak tertahankan dan tak mungkin untuk diteliti secara eksperimental


Aku kini berbicara tentang Cinta . Cukup lama aku tak bertegur sapa dengan ini ,



Perasaan tak kasat mata yang kuat dan menakjubkan , hadir dengan segala kelembutan dan membawa ketenangan . Mustahil jika aku menolak dan menyingkirkannya. Maka Izinkanlah aku mengungkapkannya

Teruntuk Objek yang mampu menghadirkan kelembutan , Objek yang kini bersemayam dalam hati dan pikiranku , Objek yang ku gambarkan abstrak menjelma menjasi sosok terkasih . Izinkanlah aku memperkenalkan Perasaan tak kasat mata yang telah menyapaku


Banyak cara mengungkapkan kelembutan dan dalamnya perasaan cinta ,

Leonardo da Vinci melukis ”Monalisa”, untuk seorang gadis misterius yang dicintainya.
Beethoven mengarang ”Fur Elise” untuk kekasihnya, Elisa.

Dalam surat cintanya kepada kepada May Ziadah, Kahlil Gibran mengatakan : Setiap hati mempunyai kodratnya sendiri. Setiap hati punya arah istimewa. Setiap hati punya tempat untuk menyepi, disitulah tempat istirahat guna mencari pelipur lara dan duka. Setiap hati mendambakan hati lain yang dapat bersatu guna menikmati berkah kehidupan dan ketentraman atau melupakan kepedihan hidup dan penderitaan.

” Surya tenggelam di bawah cakrawala nun jauh disana;
dan di sela awan-awan senja yang aneh bentuknya dan mempesona,
muncullah sekunar bintang, bintan johar, dewi cinta.
Dalam hati aku bertanya, apakah bintang ini juga di huni oleh insan seperti kita,
yang saling mencintai dan memendam rindu”



Dan bagaimanakah caraku??

Aku tak sempurna , akupun tak sepiawai Kahlil Gibran dalam menyajikan syair – syair cinta . Namun aku hanya bisa menyajikan kerinduan , kerinduan akan terus tumbuhnya Perasaan tak Kasat Mata ini.

Aku tak sempurna , Inilah aku dengan segala ketaksempurnaan . Menyajikan Kerinduan untuk sosok terkasih . namun apa yang kusajikan tidak untuk terbagi. Cukup untuk satu sosok yang terkasih. Sosok yang mampu menempatkan posisi teristimewa.


Cinta tidak memberikan apa-apa kecuali hanya dirinya,
Cinta pun tidak mengambil apa-apa dari dirinya,
Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki,
Karena cinta telah cukup untuk cinta.
(Gibran)



Aku melihat segala keindahan disekitarku , dengan dirinya yang selalu hadir dalam pikiran serta perasaan Tak Kasat Mata yang terus tumbuh. Aku tak berharap banyak Sosok Terkasih itu mampu hadir disetiap duka.Tapi yang aku harapkan adalah Perjuangan . Perjuangan mempertahankan Sang Perasaan Yang Tak Kasat Mata.

Ini adalah tentang kita sayang , dengan perasaan tak kasat mata yang mempertemukan kita.
Ini adalah tentang kita sayang , dengan segala nyanyian rindu yang memerdukan kicauan burung
Ini adalah tentang kita sayang , dengan segala keceriaan yang mampu menghadirkan kisah manis untuk mereka yang tersedu
Ini adalah tentang kita sayang , dengan segala kelembutan dan ketulusan yang mampu membukakan mata hati mereka yang tertutup
Ini adalah tentang kita sayang , tentang kau dan aku yang tak sempurna ,tapi mampu menghadirkan perasaan tak Kasat mata yang mendekati Kesempurnaan.

Komentar