Ciremai --> 68th HUT RI


                Apa rencana kalian pada saat perayaan 17 Agustus? Waktu gue TK gue ikutan Lomba makan kerupuk dan gak pernah menang, Waktu gue SD gue ikutan lomba joget balon dan gue dapet juara pertama, waktu SMP gue ikutan panjat pisang antar kampung, waktu gue SMA jadi Paskibra tingkat kecamatan #ngook. Banyak moment 17an yang tak tertulis dan menyenangkan, tapi kali ini gue dan teman-teman melakukan hal yang lebih dari menyenangkan untuk perayaan 17 Agustus, yakni Pengibaran Sang Saka Merah Putih di atap 3078 Mdpl, kuningan, Jawa Barat.
                Ada 3 Jalur untuk menuju puncak Ciremai, yakni Apuy di Majalengka, Palutungan dan Linggarjati di Kuningan. Kali ini kami memilih Via Palutungan dengan tujuan ngecamp di Goa Walet. Jalur terberat yaitu via Linggarjati dan gue belum cukup berani melaluinya dalam waktu dekat ini. Haha
                Kami ber-8 lagi kali ini, tapi dengan tambahan sosok yang berbeda. Masih dengan pacar-pacar gue Ria dan risky, si Kembar keriting kribo Kak Moses dan Kak Iyong, Kak Apoy yang hoby ziarah, ada Bapanya Anez si Kak Ison, dan terakhir Kak Ibnu.
Bapa mari maeen
                Gak pusing-pusing mikirin transport, temen gue udah punya cara tersendiri memanage transportasi dengan budget yang minim, ngumpulin massa yang cukup dan nyarter mobil. Haha. Mobil beruntung yang kedapetan nganterin kita ke Kuningan adalah Mobilnya Bos Kak Apoy . Keuntungan naik mobil carteran adalah gak pusing-pusing mikirin transportasi pulang ketika turun gunung nanti yang waktunya terkadang gak bisa diprediksi.
Kami ber8 patungan masing-masing Rp 200.000,- untuk transportasi Pulang Pergi Tangerang Kuningan dari tanggal 15-17 Agustus. Budget ini lumayan dibandingkan harus ngeteng dari tangerang Kuningan, yang mengharuskan naik bus 2 kali dan pickup 1 kali hingga kaki gunung (recommended).
Malam sebelum keberangkatan, kami ber-8 ngumpul di tempat Kak Moses untuk packing dan breafing. Setelah semuanya dirasa cukup, gue dan teman-teman memilih pulang, mengingat gue dan ria baru aja pulang dari Yogja, malang dan gresik dan sangat butuh tidur .
Packing

Packing 1
15 Agustus 2013, 09:00 
Malam ini gue dan yang lain udah kumpul kebo #astagfirullah, bukaan maksud gue udah ngumpul di tempat kak moses, Keril-keril udah dapet tempat special di dalam mobil. Dan manusia-manusia kece ini masuk mobil setelah keril aman #yahelaaa.
Sempil-sempilan
 Tepat jam 10:00 kami ber-8 dan 1 kakek-kakek bawel sebagai driver meluncur menuju kuningan. Obrolan di dominasi dengan si kakek yang kayaknya berusaha keras bikin orang di dekatnya gak tidur. Yowess gue mah tidur aje dah, selama bisa nyender gue pasti tidur :D
                Jam 3:30 kami tiba di basecamp Ciremai, cuaca bener-bener dingin menusuk hingga tulang, angin juga lumayan kenceng, berasa ada kipas angin nyala tepat di belakang gue. Menggigil-gigil di luar mobil juga di luar basecamp. Dua dari rombongan gue ngurusin perizinan, gak lama mereka balik lagi nyodorin ke gue kertas perizinan, perorang Rp 10.000.
Mari makaan
                 Setelah itu kami makan di atas kardus, makanan di bawa dari Tangerang. Maen ke kuningan tetep aja makan makanan dari Tangerang. Setelah makan kami masuk lagi ke dalam mobil buat ngelanjutin tidur, karena kita gak dapet tempat di basecamp. Jam 06:00 kita kebangun dari tidur, keluar mobil dan ngehirup udara segar kaki gunung ciremai. Warung-warung sekitar udah buka, sambil ngeteh kita ngecek perlengkapan lagi. Mastiin gak ada yang ketinggalan. Dan tepat jam 7:00 kami mulai trekking.

Trek awal --- Sawah
                 Trek diawali dengan rumah-rumah dan ladang penduduk sekitar dan cukup landai. Selang 15 menit tibalah kami di shelter pertama, narsis dan istirahat 3 menitan dan melanjutkan pendakian lagi. Setelah shelter ini trek melewati hutan dengan jalur rapat yang menanjak. Masih banyak bonus di sini, hingga 1,5 jam kemudian tibalah kami di Pos 1 ketinggian 1450 mdpl.
Shelter pertama

Trek menuju Pos 1

Rehat di jalur menuju Pos 1
                 Sumber mata air bersih terakhir via palutungan ya di Cigowong. Terdapat sungai kecil sehingga pendaki dapat menyiapkan persediaan air di sini. Mulai deh segerintil dari rombongan kita nampung air untuk bekal perjalanan #eaa. Pos 1 kali itu cukup rame, banyak yang ngecamp di sini, tapi tujuan ngecamp kita adalah Goa Walet. Oh iya, di Pos 1 juga ada toiletnya, haha. Jadi yang mau nabung lebih bermartabat ya cukup di sini.
nyetok aer
                Setelah rehat sekitar 20 menitan di Pos 1, rombongan gue memulai pendakian lagi. Kak Moses dan Kak Ison membelah jalur duluan, buat hunting camp area di Goa Walet yang dikhawatirkan bakalan penuh saat itu. Goa Walet diperkiraakan hanya cukup nampung 10-11 tenda.
                Setelah Pos 1 trek semakin nanjak tapi masih full hutan. Banyak pohon-pohon yang gak gue mengerti namanya apa. Setelah Cigowong akan ketemu Blok KUTA ketinggian 1575 mdpl, disini masih full hutan dan trek agak melebar. Pilih jalur di balik pohon besar dan mulai nanjak lagi dan setelahnya  akan ketemu Blok P. Badak. Selang beberapa menit sampailah di Blok Arban.
Trek Blok KUTA

Rehat dah cuuy
                  Trek teduh dan cukup datar, setelah blok Arban trek semakin menanjak. Gue lupa berapaa lama menghabiskan waktu untuk ngelewatin masing-masing pos, tapi yang jelas langkah gue adalah langkah keong. Di jalur ini cukup banyak batang-batang pohon rendah, juga banyak pohon-pohon tumbang yang terkadang dilangkahi atau dilalui dengan merunduk.
Pohon tumbang menakjubkan

Hutan Indah
                 Setelah melewati trek yang cukup nanjak, tibalah kami di pos Tanjakan Asoy, gue bisa nebak kenapa namanya Tanjakan Asoy, tanjakannya ngeliuk-liuk kayak penyanyi dangdut. Rehat sebentar di sini, bongkar cemilan untuk kami ber5, Gue, Ria, Rizky, Kak Iyong dan Kak Ibnu. Kak Apoy, Kak Moses dan Kak Ison mungkin jauhnya udah berkilo-kilo meter dari kami, ntahlah.
                15 Menit istirahat di sini kami mulai nanjak lagi. Tanjakan gak pernah berakhir. Masih melalui full hutan yang menanjak. Akhirnya setelah engap-engapan 5 jam-an dari Pos 1, tibalah kami di Pasanggrahan. Di sini udah ada 5 tenda yang berdiri, gue dan yang lain melipir menjauh dan lempar keril dipinggiran jalur. Ketika itu udah jam 2:00 siang dan perut lumayan laper. Ngmil sebentaran sambil mikirin 3 teman yang ntah ada di mana.
                Jalur pendakian lumayan rame kali itu. Gue pernah sempet tiduran santai di balik pohon ketika harus ngebiarin 1 rombongan dengan 37 orang ngeduluin gue, haha. Cukup bilang “iya” 37 kali dengan pertanyaan yang sama gue menikmati santai di jalur, hihi.
                Setelah ngemil santai di Pasanggrahan, kami mulai nanjak lagi. Dan kali ini gue udah mulai melihat edelweiss, ternyata setelah pasanggrahan adalah batas vegetasi yang ditimbuhi cantigi dan edelweiss. Gak lama tibalah di Pos VI Sanghyang Ropoh. Ada 2 jalur ke kanan dan ke Kiri, dan kitapun melipir ke Kanan. Kali ini melewati jalur bebatuan yang cukup licin, jalurnya hampir sama kayak Watu Tulis di Merbabu Via Selo.
Pasanggrahan
                 Gue udah cukup gregetan karena kali itu udah jam 4:30 sore dan kami ber5 belum ketemu sama yang ber3. Masih melalui trek bebatuan yang mananjak, tiba-tiba ada yang neriakin nama gue. Pas gue tengok ternyata Kak Apoy, dia duduk dipinggir tenda gak dikenal. Usut punya usut ternyata dia ketinggalan dari Kak Ison dan Kak Moses dan memilih nungguin Kita di sana,
                Rehat bentaran, dengerin Kak Apoy Curhat, akhirnya kami mulai nanjak lagi. Masih trek tanah kuning bebatuan yang sama yang semakin nanjak. Senja udah mulai nunjukin tanda-tanda kehadirannya. Aaaaah, awan udah mulai membentuk gumpalan rapat. Dan keletihan gue dengan rombongan agak berkurang dengan fenomena ini.


Sempat narsis dan bermain-main dengan awan, kami memulai perjalanan lagi. Cuaca udah mulai dingin dan berasa nusuk hingga tulang. Langit udah mulai gelap dan memaksa gue dan rombongan untuk ngeluarin headlamp. Masih merangkak dikegelapan dengan jalur tanah dan bebatuan yang menanjak sampailah kami dipertigaan yang menuju ke jalur Apuy dan Ke Goa wallet. Kami memilih sisi kanan yang menuju Goa Wallet.
Dan tepat jam 7:00 malem teriakan gue disambut Kak Ison dan Kak Moses dikejauhan. Goa wallet udah deket. Belok kanan dan hati-hati ngelangkah karena dikelilingi jurang, sampailah kami di Goa Walet dalam 12 jam Perjalanan. Subhanallah
Lega banget udah ketemu rombongan lengkap dengan tenda yang udah berdiri anggun, gue mulai bongkar keril dan mulai nyiapin teh  dan kopi untuk penghangat malam. Siap siaga jadi assistant Kak Iyong yang nguasain nesting sama Kompor, gue bertugas nyiapin bahan-bahan buat di masak. Yang lain asik ngemil dan memulai ocehan tentang perjalanan.
Lagi-lagi menghabiskan malam dingin dalam hangatnya tenda dengan teh, kopi dan permainan kartu. Lawan gue kali ini Kak Ibnu, Kak Iyong dan Kak Ison. Siapa yang menang? Ukuran kemenangan bisa dilihat dari sedikitya jumlah coretan lipstick pada wajah. Yang paling dikit coretan adalah Gue dan kak Ibnu, yang paling banyak adalah Kak Ison dan Kak Iyong.
Maeen Kartu
Ntah jam berapa, saking capenya kami mulai tertidur, karena besok pagi-pagi sekali kami berniat berburu sunrise.

17 Agustus 2013,

Gue Jam 4 pagi kebangun, tapi tidur lagi karena yang lain masih pada tidur. Kebangun lagi jam 5 pagi dan yang lain masih males-malesan. Ini mana kali, niat mau berburu sunrise kayaknya buyar. Jam segini sebagian masih pada tidur. Akhirnya kesel-kesel gue tidur sampe jam 6 pagi. Bangun-bangun udah ada teh hangat, akhirnya kita sepakat bakalan muncak setelah sarapan. #eddeeeh
Trek Menuju Puncak

Setelah sarapan dengan banyaknya kekonyolan, akhirnya tepat jam 8:15 (Jam Kamera gue) kami mulai nanjak lagi. Trek licin tanah bebatuan 45o , dan dengan semangat 45 sesuai dengan tema dan tepat di Hari Kemerdekaan tibalah kami 30 menit kemudian di Puncak Ciremai. Subhanallah







Lautan awan nyambut kami di sini. Di kiri Kawah di Kanan lautan awan. Ada sebagian rombongan yang melakukan upacara berkelompok, menuturkan janji-janji. Indah, pagi itu 17 Agustus 2013 indah. Kami habiskan berpuluh-puluh menit menikmati keindahan pagi ini. Tak terlupakan



Setelah puas, kami turun menuju Goa Walet dan mulai packing. Setelah semuanya siap dan lengkap, kami memulai perjalanan turun tepat jam 11:30. Cuaca cerah kali itu. Perjalanan turun lebih santai. Kami kebanyakan lari di sini.
Goa Walet

Pesan untuk Ciptaan Tuhan

Goa Walet dari atas
 Sampai pada akhirnya tunggu-tungguan di Pasanggrahan. Tapi Rizky, Kak Ibnu dan Kak Apoy belum muncul juga, kami mulai melipir lagi menuju Pos 1. Rencanaya tunggu-tungguan terakhir di sana. Gue mulai lari lagi, sampe pada akhirnya kaki gue keseleo dan jatoh gedubrakan, gak lagi-lagi gue pecicilan. Jalan santai namun pasti 4 jam terhitung dari Goa Walet tibalah kami di Pos 1.
Rehat di Cigowong
 Kami belum lengkap di sini, masih ada 3 teman di belakang. Selang 1 jam kemudian muncullah risky dan kak Ibnu. Kali itu udah jam 3:30 dan kak apoy belum muncul juga. Sampe sekitar 2 jam berikutnya Kak Apoy muncul terpapah-papah. Ternyata kakinya bermasalah.
Setelah istirahat cukup lama, kami memulai perjalanan turun lagi sehabis magrib. Langit gelap dan kami memanfaatkan headlamp. Kali ini kami memulai trekking dengan formasi yang pasti, 1 garis lurus mengimbangi Kak Apoy yang lagi cidera.
Perjalanan terasa lebih panjang, kemistisan mulai kerasa. Tapi segalanya lebih menyenangkan karena kebersamaan yang sengaja diciptain. Kita gak saling ngeduluin satu sama lain. Sepanjang jalan dibayangi hutan gelap dan ada warung dadakan disalah satu jalur. Gak sempat mampir ke sana karena udah malam, haha. Selang 3 jam kemudian tibalah kami di Basecamp. Padahal ketika nanjak menuju Pos 1 sekitar 1.5 jam.
Dan setelah istirahat sebentar dan bersih-bersih, kami meluncur pulang ke Tangerang dengan mobil carteran yang udah nungguin bareng si kakek selama kita nanjak. Menyisakan kerinduan. Demi Allah gue Kangen Ciremai. :D

Estimasi Waktu Keong Gue
Basecamp – Pos 1            : 1,5 Jam (Pagi)
Pos 1 – Goa Walet           : 9,5 Jam (Pagi, Siang dan menjelang malam)
Goa Walet – Puncak       : 30 Menit (Pagi)
Puncak – Goa Walet       : 15 Menit (Pagi)
Goa Walet – Pos 1           : 4 Jam (Siang)
Pos 1 – Basecamp            : 3 Jam (Malem)

Komentar