Jogjakarta (Part II) 'Gunung Kidul - Caving at Goa Glatik'


Yogyakarta kota aman, antara 1 tempat dengan tempat lainnya itu berdekatan, ditempuh jalan kakipun udah bisa kemana-mana. Hehehe. Dan berikutnya mobil membawa kami berlalu menuju daerah Gunung Kidul.

Next destination, cavetubing at Goa Pindul

Kita ambil paket untuk kenikmatan perjalanan kali ini. Rp 800.000,- untuk ber-4 udah pake jasa antar jemput, Caving di Goa Gelatik, Body Rafting di Goa Pindul dan telusur Sungai Oyo.

Yang pertama di mulai dengan Caving di Goa gelatik.  Di dampingi Bapak pemandu yang kece yang lebih seneng di Panggil SIMBAH juga dibekali pelindung kepala kami memulai telusur Goa. Ini pertama kalinya gue melakukan Caving. 
Pose dulu

Untuk masuk ke perut bumi ini musti melewati lorong yang sempit, dempet-dempeten. Kadang harus merangkak juga karena langit-langit Goa yang rendah. Sambil terus ngedengerin pemandu nyeritain tentang sejarah ini Goa, kita terus merangkak menelusuri Goa.


Si Bapak pemandu berpesan #aseeek, klo selama telusur Goa dilarang ngomong macem-macem, dan dilarang menyebut nama binatang kecuali “nyamuk”, “semut” dan “kelelawar”. Di Goa lumayan gelap dang engap, yang bawa senter Cuma si Pemandu. Selain sebagai Pemandu, SIMBAH ini pun siap jadi photographer, heheh.
Tiba di perut Goa, kita tidak lagi merangkak, tapi udah bisa berdiri dengan leluasa. Muka kita berempat udah pada dekil gegara becek. Sebenernya gak bakal dekil juga klo gak di isengin sama Mas Erik atau Mas Iwan yang kelewat jahil meper-meperin becek ke muka orang.


Di sini kami melihat stalaktit-stalaktit berkilauan bagai Kristal, gak ketemu kelelawar juga. Mungin pergi ntah kemana. Puas memandang pesona Goa Gelatik, kita kembali berlalu keluar Goa memburu oksigen. Dengan penampilan super dekil yang dipaksain, maksa orang-orang yang mau masuk ke Goa Glatik harus mikir ulang.
seharusnya ga perlu sedekil ini
 

Komentar